Aroma Tubuh Pasien yang Sudah Meninggal di Harian Merapi


Misteri Aroma Tubuh*
Oleh : Karunia Sylviany Sambas

Uni dapat jadwal dinas malam. Kebetulan sedang tidak ada pasien. Tempat tidur pasien semuanya kosong. Hanya ada dua orang petugas jaga malam di ruangan itu. Pukul satu dini hari, setelah menyelesaikan tugas, teman dinas Uni izin keluar.

“Jam dua balik ke sini, ya, Bang,” pesan Uni.

Cerita Misteri Aroma Tubuh Pasien yang Sudah Meninggal

Teman dinas Uni, sebut saja Bang Anda, mengiyakan dan berjanji kembali ke ruangan sesuai jam yang disepakati.
 
Mendekati pukul dua, Uni mulai mengantuk namun urung rebahan. Ia masih berjaga. Khawatir bila ada pasien yang hendak dikirim ke ruangan. Namun hingga pukul setengah tiga, Bang Anda belum juga kembali. Akhirnya, Uni memutuskan untuk merebahkan kepala saja di atas meja. Ia membawa sebuah bantal leher setiap dinas malam. Bantal berbentuk lingkaran itu Uni gunakan untuk menyangga kepala.
 
Uni menempatkan kepala ke sisi kiri, menghadap lemari obat yang terbuat dari kaca. Entah berapa lama ia berada dalam posisi itu ketika tiba-tiba terasa angin dingin bertiup di kuduk. Uni juga merasa seperti ada seseorang yang duduk di belakangnya. Mungkin Bang Anda. Ia berusaha berpikir positif.
 
Lama ditunggu, tak kunjung ada suara dari arah belakang. Perasaan Uni mulai tak enak. Apalagi ketika angin berembus, tercium aroma tubuh yang sepertinya ia kenal. Uni memberanikan diri menoleh. Syukurlah tak ada apa-apa.
 
Uni meraih buku rawatan untuk memastikan dugaan. Angin kembali berembus dan membawa aroma tubuh yang kian kuat menusuk hidung. Uni ingat. Aroma tubuh ini milik Ny. X, salah seorang pasien wanita yang pernah dirawat di ruangan itu. Uni mengecek data Ny. X. Pasien tersebut meninggal pada hari, tanggal dan jam sekian!
 
Bulu kuduk Uni meremang. Apalagi saat tiba-tiba kakinya menyenggol sesuatu yang menggelinding. Sebuah pot obat atas nama Ny. X! Uni langsung berlari menuju pintu. – Semua nama disamarkan

*Naskah dikirim pada 07 Februari 2020
Seperti biasa, judul mengalami pengeditan oleh redaktur :D
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Saya adalah seorang tenaga kesehatan yang suka menulis, membaca dan mempelajari hal-hal baru. Alamat surel: karuniasylvianysambas@gmail.com Selain di sini, saya juga menulis di Rekam Jejak Sang Pemimpi, Ketika Jejakku Menginspirasimu, Berlayar & Menambatkan Impian, Meniti Jembatan Impian, Jejak Inspirasi Sylviany, Cakrawala Baca Sylvia

Posting Komentar untuk "Aroma Tubuh Pasien yang Sudah Meninggal di Harian Merapi"